Masjidil Aqsa: Simbol Kesucian dan Sejarah dalam Islam
Masjidil Aqsa, terletak di Kota Tua Yerusalem, adalah salah satu situs suci terpenting dalam agama Islam. Dalam Al-Qur’an, Masjidil Aqsa disebut sebagai tempat bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Masjid ini memiliki tempat yang istimewa di hati umat Muslim sebagai kiblat pertama dan salah satu dari tiga masjid suci dalam Islam, bersama Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Sejarah dan Kedudukan Masjidil Aqsa
Nama Masjidil Aqsa berasal dari bahasa Arab yang berarti "Masjid Terjauh", mengacu pada peristiwa Isra' dan Mi'raj di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa sebelum naik ke langit. Peristiwa ini tertuang dalam surat Al-Isra’ ayat 1, yang menjadi bukti kuat akan pentingnya masjid ini dalam tradisi keislaman.
Masjidil Aqsa tidak hanya penting secara spiritual, tetapi juga kaya akan sejarah. Berdiri di kompleks Al-Haram Asy-Syarif yang juga dikenal sebagai Baitul Maqdis, tempat ini telah menjadi saksi dari berbagai peradaban, mulai dari masa nabi-nabi, kekaisaran Romawi, Bizantium, hingga era Islam dan konflik-konflik modern. Masjid ini diyakini sebagai tempat yang dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim AS, yang kemudian diteruskan oleh berbagai pemimpin umat Muslim sepanjang sejarah.
Kiblat Pertama Umat Muslim
Sebelum arah kiblat berpindah ke Ka'bah di Mekkah, Masjidil Aqsa adalah kiblat pertama umat Muslim. Selama sekitar 16 bulan setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah, umat Islam menghadap ke Masjidil Aqsa dalam shalat mereka. Hal ini semakin menegaskan keterikatan spiritual umat Islam dengan tempat suci ini.
Peran Masjidil Aqsa dalam Isra' dan Mi'raj
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj menjadi salah satu peristiwa agung yang menghubungkan Masjidil Aqsa dengan Rasulullah SAW. Dalam Isra’, Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah SWT dari Mekkah ke Yerusalem, di mana beliau kemudian naik ke langit dalam peristiwa Mi’raj. Di sinilah Nabi SAW menerima perintah shalat lima waktu, yang menjadi rukun Islam hingga saat ini. Oleh karena itu, Masjidil Aqsa sering kali disebut sebagai "Bumi Mi'raj" atau tempat perjalanan surgawi Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan Masjidil Aqsa
Selain memiliki kedudukan historis dan spiritual yang tinggi, Masjidil Aqsa juga memiliki banyak keutamaan yang dijelaskan dalam berbagai hadits Nabi. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan kecuali menuju tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa." (HR. Bukhari dan Muslim). Shalat di Masjidil Aqsa juga disebutkan memiliki pahala yang berlipat ganda, menjadikannya tempat yang istimewa bagi umat Muslim yang berziarah.
Simbol Perdamaian dan Toleransi
Masjidil Aqsa adalah simbol perdamaian dan toleransi, bukan hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi agama lain seperti Kristen dan Yahudi. Kompleks Al-Haram Asy-Syarif, yang juga mencakup Dome of the Rock (Kubah Batu) dan tempat-tempat suci lainnya, dihormati oleh berbagai tradisi agama. Meskipun telah menjadi pusat dari banyak konflik politik dan agama, Masjidil Aqsa tetap berdiri sebagai lambang persatuan dan doa bagi perdamaian dunia.
Tantangan Modern dan Harapan
Sayangnya, Masjidil Aqsa juga menjadi bagian dari konflik modern yang melibatkan perebutan wilayah Yerusalem. Tempat ini sering kali menjadi pusat dari ketegangan politik dan agama antara berbagai pihak. Namun, bagi umat Muslim di seluruh dunia, Masjidil Aqsa tetap menjadi simbol keteguhan iman dan doa untuk perdamaian.
Banyak usaha yang dilakukan oleh organisasi dan pemerintah Muslim untuk melindungi dan melestarikan Masjidil Aqsa sebagai situs suci. Peran masjid ini tidak hanya berpusat pada ritual ibadah, tetapi juga sebagai saksi sejarah panjang umat manusia dan simbol perjuangan untuk mempertahankan kesucian tempat ini.
Penutup
Masjidil Aqsa adalah permata sejarah dan spiritual yang sangat penting bagi umat Islam. Sebagai tempat kiblat pertama, bagian dari peristiwa Isra’ Mi’raj, dan pusat dari berbagai peradaban, masjid ini terus menjadi sumber inspirasi, doa, dan harapan bagi miliaran umat di seluruh dunia. Menjaga dan menghormati Masjidil Aqsa bukan hanya tanggung jawab umat Muslim, tetapi juga seluruh umat manusia sebagai bagian dari warisan dunia yang penuh makna.